Kamis, 08 Desember 2011

BUMI KINI MAKIN PANAS,,,!!!

Melangkah keluar,,saya lihat seorang bapa paruh baya yang bertelanjang dada, dengan sebatang rokok disela-sela bibir keringnya. Tak luput dari pandangan, dia sambil memegang secarik kertas yang tak terlalu besar tapi terlihat harapan yang sangat besar dari apa yang dipegangnya, sambil matanya menerawang ke langit. Seakan dia bertanya pada langit tentang apa yang terjadi hingga bumi menjadi tak bersahabat begini.

Saya tetap berdiri  di lantai dua rumah ku, di samping pagar yang terbuat dari besi yang sudah sedikit berkarat. Sedikit demi sedikit angin yang berhembus menerpa tubuh ini, makin lama terasa makin aneh rasanya. Bukannya rasa dingin yang didapat tapi makin panas yang kurasa "GERAH" yang sudah beberapa pekan ini dirasakan. mungkin sodara-sodara saya juga merasakannya ahkir-akhir ini. Sekarang tiap malam bukan dingin yang datang, tapi malah cucuran keringat yang datang menghampiri. Padahal saya berfikir saya tinggal di kota yang masih terbilang polusinya tidak seberat kota-kota besar lainnya, tapi kok aneh cuacanya tidak kalah dengan kota yang tingkat polusinya tinggi dan lahan hijau sangat sedikit.

Otak saya langsung merespon apa yang belakangan ini sering terjadi di sekita. Ada pertanyaan besar yang muncul di benak saya, mungkinkah ini yang dinamakan "Pemanasan Global"??? yang selama ini saya hanya mendengarkan dari cerita guru-guru saya. Ahhhhh,,,awalnya saya tidak terlalu perduli dengan cerita itu,,tapi saat ini, setelah saya rasakan, mungkin memang situasi itu sedang terjadi sekarang.

Kita memang tidak bisa melihat sudah se "TUA" apa bumi yang kita pijak ini, dan sebarapa lama lagi bumi ini menaggung segala beban yang telah dia bawa. Apakah ini semua yang terjadi akibat ulah manusia??apakah memang sudah dekat pada waktunya dimana bumi ini sudah tidak bisa menyeimbangkan dirinya?? Tanyakan pada diri kita masing-masing, apa yang seharusnya kita lakukan sekarang.

Memang masih terlalu sedikit orang bisa membaca situasi sekarang ini, dimana kita tiap malam terus bermandikan keringat, sedangkan siang hari sama saja panas berkepanjangan diselingi hujan yang tidak menentu.  Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global)

Dibalik fakta itu semua saya, saya sedikit mendapatkan udara segar dimana para penggiat lingkungan sekarang sudah mulai bisa menerapkan hidup dengan menyelamatkan bumi, yaitu salah satu nya dengan mulai mengurangi pemakaian emisi  kendaraan dengan bersepedah dan dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menyelamatkan lingkungan. Taman kota menjadi salah satu element penting demi terciptanya lingkungan kota yang sehat dan tentu saja dapat memajukan daerah itu apabila warga nya hidup sehat,,

Akhirnya pun dari awal saya nulis ini sampai akhir,,KERINGAT terus meluncur deras di badan,,
ahhh,,hanya bisa bisa mengungkapkannya lewat tulisan ini,,

GO FOR HEALTH,,
SAVE THE EART,,,!!!!!
(BIAR GA KEPANSAN TERUS TIAP MALEM)^_^






0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites