Selasa, 15 November 2011

Transfer Infeomasi Genetik


TRANSFER INFORMASI GENETIK

Tranfer informasi genetika pada sel terjadi melalui replikasi DNA dan sintesis protein, dimana akan terjadi atau terbentuk rantai ganda DNA baru dari rantai ganda DNA yang telah ada.
            Yang menjadi bukti pertama bahwa DNA dapat memindahkan informasi genetika yaitu diperoleh melalui percobaan yang di lakukan oleh Avery dan kawan-kawanya dengan menggunakan zat perubah yang diisolasi dari pneumokokus galur III ( bakteria yang dapat menyebabkan radang paru-paru) jika dibubuhkan pada medium kultur, akan mengubah organisme galur II menjadi galur III . hal ini merupakan perubahan yang permanen, organisme galur II yang dihasilkan demikian tersebut akan berkembang biak dan hanya menghasilkan galur III. Pada waktu zat yang berubah itu diisolasi dan diteliti, ternyata zat tersebut merupakan DNA murni.

I. REPLIKASI DNA DAN TRANSKRIPSI RNA
   A. Replikasi DNA
            DNA pada umumnya terdapat pada kromosom dan kromosom terdapat di inti sel. Sel sebagaimana kita ketahui selalu membelah yang didahului dengan pembelahan inti sel. Dengan demikian kromosom juga ikut membelah , demikian pula dengan molekul DNA.
            Watson dan Crik mengatakan, bahwa sekali urutan nukleotida tertentu terbentuk pada salah satu pita dari “ double helix”, maka urutan nekloetida pada pita komplementernya ( pasangannya) dapat di ketahui. Selain itu juga Watson dan Crik berkesimpulan bahwa apabila dua pita dari double helix tertentu melalui suatu proses dapat dilepas terpilinnya dan kemudian dibiarkan dalam larutan yang mengandung nukleotida, maka tiap tiap pita tersebut dapat berlaku sebagai contoh untuk terbentuknya pita polinukleotida baru. Proses berlipat gandanya molekul atau pita DNA tersebut dikenal dengan istilah replikasi DNA.
            Terdapat beberapoa ahli yang melakukan pengamatan terhadap peristiwa replikasi DNA , dari hasil pengamatan tersebut para ahli menyimpulkan beberapa hipotesis mengenai replikasi DNA , yaitu :
1. replikasi secara konservatif.
    Bahwa rantai polinukleotida induk ( rantai lama ) tidak berpisah dan kedua rantai polinukleotida yang di bentuk terdiri dari rantai polinukleotida yang baru.
2. Replikasi secara semikonservatif.
    Bahwa sepasang rantai polinukleotida memisah, kemdian masing – masing membentuk rantai polinukleotida sebagai pasangannya yang baru. Maka pada setiap DNA yang baru terbentuk terdiri atas polinukleotida lama dan baru. Sebagian besar para ahli genetika menyetujui bahwa proses replikasi DNA berlangsung secara semikonservatif . Replikasi secara semikonservatif dibuktikan dengan percobaan meselson dan stahl pada bakteri.
3. Replikasi secara dispersif
    Bahwa rantai polinukleotida induk terputus-putus kemudian memisah dan akhirnya akan membentuk rankaian baru ( rantai baru )


Terdapat beberapa enzim yang berperan dalam proses replikasi DNA diantaranya adalah :
1.Helikase, berperan untuk membuka rantai ganda DNA  menjadi dua buah rantai        tunggal DNA
2. Protein penggabung rantai tunggal, berperan untuk mencegah rantai tunggal DNA yang nantinya akan berperan sebagai cetakan menjadi terurai.
3. Topoisemerase, berperan untuk mengendorkan tegangan yang ada pada lilitan rantai ganda DNA
4. Polimerase DNA , berperan untuk mengikat atau menggabung deoksiribonuleosida trifosfat.
5. Ligase DNA, berperan untuk menutup atau menyambung bagian – bagian rantai tunggal DNA yang baru terbentuk.
6. Primase, berperan untuk mensistensin RNA sebagai substratdalam reaksi polimerisasi.

Proses Replikasi DNA
1.      Rantai ganda DNA yang terpilin akan membuka dan menjadi dua rantai tunggal DNA. Mula- mula enzim helikase akan membuka rantai ganda DNA dengan memutus ikatan hidrogen antar basa nitrogen , sehinnga terjadi dua rantai tunggal DNA.
2.      Rantai tunggal DNA yang terbentuk, berlaku sebagai cetakan untuk replikasi DNA yaitu mensistensis DNA. Setiap macam deoksiribonukleosida trifosfat  akan berpasangan dengan basa nitrogen yang sesuai pada rantai DNA. Hal ini terjadi pada kedua rantai tunggal DNA dan berlansung dengan dipacu oleh enzim polimerase DNA. Pada bagian rantai ganda DNA yang belum dapat membuka maka bekerja enzim topoisomerase, sehingga lilitan rantai ganda DNA tidak tegang.
3.      Pada salh satu rantai DNA dengan bantuan enzim polimerase DNA akan terbentuk rantai tunggal DNA yang baru secara kontinu.

B. Transkripsi RNA
            DNA selain dapat melakukan replikasi, DNA juga mampu mengkopi dirinya menghasilkan RNA . proses pembentukan RNA oleh DNA tersebut dikenal dengan proses transkripsi DNA.
            Prosesnya adalah rantai RNAberpisah, dimana salah satu polinukleotida berfungsi sebaai pencetak ataub sense yang lain sebagai gen atau antisense.
            Dengan melakukan transkripsi ( pemgkopian) , urutan basa pada gen disalin menjadi urutan basa pada RNA . Proses ini berlangsung di dalam nuklues . DNA tetap berada di dalam nukleus, sedang hasil transkripsinya dikeluarkan dari nukleus menuju ke sitoplasma . hal ini di maksudkan agar gen asli tetap terlindung, sementara hasil kopinya ditugaskan untuk melaksanakan pesan=pesan yang di kandungnya.

Terdapat beberapa enzim yang berperan dalam proses transkripsi RNA diantaranya adalah :
1.      Hilekase , berperan untuk membuka rantai ganda DNA menjadi dua buah rantai tunggal DNA.
2.      Protein pemnggabung rantai tunggal, berperan untuk mencegah rantai tunggal DNA yang nantinya akan berperan sebagai cetakan menjadi terurai.
3.      Topoisemerase, berperan untuk mengendorkan tegangan yang ada pada lilitan rantai ganda DNA.
4.      Polimerase DNA, berperan untuk mengikat atau menggabung deoksiribonuleosida trifosfat.
5.      Ligase DNA, berperan untuk menutup atau menyambung bagian-bagian rantai tunggal DNA yang baru terbentuk.
6.      Primase , berperan untuk mensintesis RNA sebagai substrat dalam reaksi polimerisasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites